About the Journal
Pangan merupakan kebutuhan primer manusia yang harus selalu terpenuhi, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan. Ketahanan pangan suatu negara tercermin dalam pemenuhan jumlah, mutu, dan gizi pangan, dan Indonesia berada di urutan 62 dari 113 negara menurut Global Food Security Index (GFSI) tahun 2022. Pemanfaatan pangan lokal dapat menjaga ketahanan pangan dengan diversifikasi sumber karbohidrat seperti kentang, ubi kayu, ubi jalar, dan lainnya. Meskipun memiliki kelemahan, pangan lokal dapat diolah dengan bioteknologi untuk meningkatkan nilai gizi dan cita rasa. Bioteknologi pangan melibatkan teknologi konvensional dan modern, dan Indonesia telah memanfaatkan bioteknologi dalam produk pangan dan obat-obatan. Pengembangan bioteknologi di Indonesia masih memerlukan perhatian lebih karena keterbatasan fasilitas dan bahan impor. Stabilitas pangan lokal harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk memperkuat ketahanan pangan, dan penerapan teknologi pengolahan pascapanen serta kemudahan akses masyarakat terhadap pangan lokal dapat membantu menjaga stabilitas pangan. Oleh karena itu, Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, memandang perlu adanya peningkatan wawasan mengenai perkembangan produk bioteknologi yang terbaru, khususnya berbasis bahan lokal, baik dari pihak akademisi, praktisi, dan industri. Salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah melaksanakan kegiatan seminar nasional.