https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/issue/feed Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan 2024-03-03T10:59:24+00:00 Dr. Hadi Munarko, S.TP., M.Si sntp@upnjatim.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Seminar Nasional Teknologi Pangan 2023</strong> dengan tema <strong>“Produk Bioteknologi Berbasis Bahan Lokal untuk Mendukung Kemandirian Pangan”</strong> bertujuan untuk memberikan informasi berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh akademisi, peneliti, maupun praktisi industri serta pihak pemangku kebijakan yang berkaitan dengan inovasi dan implementasi produk bioteknologi berbasis bahan lokal pada bidang pangan, seperti proses produksi pangan yang berkelanjutan, mikrobiologi dan keamanan pangan, pangan fungsional, serta terkait dengan kimia dan biokimia pangan melalui proses integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Seminar ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan ide-ide baru dalam pengembangan berbagai kegiatan penelitian selanjutnya yang bersifat lebih kolaboratif.</p> https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/25 Kajian Literasi: Isolasi dan Identifikasi Mikroorganisme Pada Kopi Robusta Arjuno Hasil Fermentasi Carbonic Maceration 2024-03-03T10:59:24+00:00 Salma Fadillah Prasetya salmafadillahprasetya@gmail.com Jaya Mahar Maligan salmafadillahprasetya@gmail.com <p><strong>Pendahuluan:</strong> Malang merupakan penghasil kopi terbesar di provinsi jawa timur, dimana hasil produksi kopi di malang mencakup lebih dari 18% dari total keseluruhan hasil produksi kopi di jawa timur. Kopi Robusta Arjuno merupakan salah satu jenis varietas kopi yang tumbuh di Malang. Dalam upaya meningkatkan mutu kopi robusta maka dilakukan fermentasi dengan menggunakan metode <em>carbonic maceration</em> dimana pada metode ini dapat menghasilkan jenis mikroorganisme yang berbeda dengan metode fermentasi lainnya. Fermentasi <em>carbonic maceration</em> adalah proses fermentasi yang dilakukan dengan melakukan penambahan karbondioksida pada kopi dengan waktu yang singkat dengan tujuan untuk menciptakan transisi dari respirasi aerobik ke anaerobik sehingga mempengaruhi evolusi mikrobiota pada proses fermentasi. <strong>Tujuan:</strong> Mengisolasi dan mengetahui jenis mikroorganisme baik bakteri, kapang, maupun khamir yang tumbuh pada kopi hasil fermentasi metode <em>carbonic maceration</em>. <strong>Metode:</strong> <em>Literatur riview</em> dengan menggunakan penelitian-penelitian terdahulu dan melakukan studi pada jurnal nasional dan internasional terkait metode isolasi pada tiap-tiap mikroogrnasime. <strong>Hasil:</strong> Isolasi mikroorganisme dilakukan dengan menumbuhkan terlebih dahulu starter mikroorganisme pada media yang sesuai dengan karakteristik mikroorganisme terkait dan ditumbuhkan dalam masa inkubasi. Selanjutnya adalah dilakukan identifikasi mikroorganisme dengan pengujian lanjutan berupa pewarnaan gram dan pengamatan bentuk selnya secara makroskopis dan mikroskopis.</p> 2024-03-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/2 Kajian Pustaka : Pengaruh Teknik Seduh terhadap Karakteristik Kimia, Fisik, dan Sensoris Kopi Robusta 2024-02-27T03:18:16+00:00 Shafa Vania Adisyah Rahma Putri shafavania@student.ub.ac.id Arie Febrianto Mulyadi shafavania@student.ub.ac.id Jaya Mahar Maligan shafavania@student.ub.ac.id <p>Kopi (Coffee sp.) merupakan salah satu komoditas utama pertanian unggulan yang<br>memiliki eksistensi tinggi dan memegang peran penting dalam ekonomi Indonesia.<br>Terdapat banyak varian kopi dimana masing-masing memiliki karakteristik yang berbedabeda. Teknik seduhan merupakan salah satu faktor yang juga mampu mempengaruhi<br>karakteristik seduhan. Terdapat beberapa teknik seduhan kopi seperti tubruk, Vietnam<br>drip, espresso, dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui<br>perbedaan karakteristik kimia, fisik, dan sensoris terhadap seduhan kopi Robusta pada<br>teknik seduhan tubruk, Vietnam drip, dan espresso. Indikator yang diamati dalam<br>penelitian ini adalah kadar air, abu, kafein, antioksidan, cita rasa, aroma, kesukaan. Hasil<br>penelitian menunjukkan teknik penyeduhan yang berbeda berpengaruh terhadap<br>karakteristik kopi Robusta. Metode terbaik berdasarkan penelitian yang telah dilakukan<br>adalah teknik Vietnam drip yaitu dengan hasil overall tertinggi.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/13 Kajian Pustaka: Potensi Teknologi Fermentasi Metode Carbonic Maceration sebagai Upaya Pengembangan Kualitas Citarasa Kopi 2024-02-27T04:39:29+00:00 Rokhma Karynda Putri Melati karyndamelati@gmail.com Jaya Mahar Maligan karyndamelati@gmail.com <p>Pendahuluan: Carbonic maceration menjadi salah satu dari metode fermentasi yang berpotensi untuk meningkatkan cita rasa kopi melalui modifikasi kondisi lingkungan selama proses fermentasi. Fermentasi carbonic maceration dilakukan pada ceri kopi pada kondisi anaerobik yang terkontrol dan lingkungan kaya karbon dioksida. Tujuan: Mengetahui proses fermentasi carbonic maceration dan potensinya dalam pengembangan kualitas citarasa kopi. Metode: Kajian pustaka dilakukan dengan pencarian literatur nasional maupun internasional pada Google Scholar dengan kata kunci spesifik diantaranya "fermentation", "carbonic maceration", dan "coffee cherry".</p> <p>Hasil: Metode carbonic<br />maceration dapat menciptakan profil rasa yang unik dan kompleks pada kopi, termasuk<br />menghasilkan senyawa-senyawa aroma yang berbeda dari metode fermentasi<br />konvensional. Pada fermentasi ini terjadi perubahan pada senyawa kimia melalui tiga<br />proses, yakni perubahan dalam keragaman mikroba, aktivitas metabolik mikroba, dan<br />reaksi metabolik pada biji kopi itu sendiri. Dihasilkan pula senyawa seperti trigelin, asam<br />format, lipid, kafein dan fenol yang berperan meningkatkan citarasa kopi.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/24 Potensi Edible coating Kombinasi Pati Suweg dan Minyak Atsiri Sereh serta Aplikasinya pada Cabai 2024-02-27T07:14:01+00:00 Nurul Niswatin Sholekhah riskiayua.tp@upnjatim.ac.id Riski Ayu Anggreini riskiayua.tp@upnjatim.ac.id <p>Cabai merah keriting merupakan salah satu jenis cabai yang populer di kalangan masyarakat Indonesia dengan tingkat permintaan yang tinggi. Namun, penanganan pasca panen cabai merah keriting selama transportasi dan penyimpanan menjadi permasalahan yang kritis karena mengalami susut bobot yang cukup tinggi akibat kerusakan. Apabila tidak segera di distribusikan, cabai akan mengalami penurunan kualitas maupun kuantitas karena kerusakan. Aktivitas respirasi tidak dapat dihentikan tetapi dapat diminimalisir, salah satunya dengan cara diberi pelapisan (coating). Edible coating merupakan bahan pelapis semi-permiabel yang berasal dari bahan yang dapat dimakan sehingga tidak berbahaya. Fungsi utama edible coating adalah sebagai barrier untuk mengendalikan transfer uap air, oksigen dan lipid sehingga mampu mempertahankan kualitas bahan pangan. Bahan pembuatan edible coating dapat berasal dari golongan hidrokoloid seperti pati. Pati adalah komponen terbesar yang ada pada umbi-umbian seperti umbi suweg. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan karakteristik fisik maupun fungsional dari edible coating berbasis pati adalah dengan penambahan bahan lain yang bersifat hidrofobik dan atau antimikroba. Minyak atsiri sereh sangat potensial sebagai agen antimikroba.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/22 PENGARUH PROPORSI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea Batatas ) PADA BURGER DAGING SAPI TERHADAP KADAR AIR, KADAR LEMAK, WARNA, DAN ORGANOLEPTIK 2024-02-27T05:16:02+00:00 Alfianus Suhardi sri.handayani@unitri.ac.id Sri Handayani sri.handayani@unitri.ac.id Akhadiyah Afrila sri.handayani@unitri.ac.id <p>Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung ubi jalar ungu dan<br>daging pada burger daging sapi terhadap kadar air, kadar lemak, warna (kecerahan,<br>kemerahan, kekuninga) dan organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur) burger daging sapi,<br>serta menentukan perlakuan terbaiknya. Penelitian ini menggunakan metode percobaan<br>rancangan acak kelompok (RAK), dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga<br>memperoleh 15 unit percobaan. Perlakuan penelitian sebagai berikut: P0=0% tepung ubi<br>jalar ungu:100% daging sapi, P1= 5% tepung ubi jalar ungu:95% daging sapi, P2=10%<br>tepung ubi jalar ungu:90% daging sapi, P3=15% tepung ubi jalar ungu:85% daging sapi,<br>P4=20% tepung ubi jalar ungu:80% daging sapi. Analisis data dalam penelitian ini<br>menggunakan metode analisa sidik ragam (ANOVA), data uji organoleptik dianalisis secara<br>statistik dengan menggunakan metode uji Friedman, dan perlakuan terbaik dengan<br>metode indeks effektifitas. Hasil penelitian proporsi tepung ubi jalar ungu:daging pada<br>burger daging sapi berpengaruh sangat nyata (p&lt;0,01) terhadap kadar air, kadar lemak,<br>berpengaruh nyata (p&lt;0,05) terhadap uji warna l*(kecerahan) dan uji organoleptik<br>(warna, rasa, aroma dan tekstur), sedangkan untuk uji warna a*(kemerahan) dan<br>b*(kekuningan) menunjukan tidak berpengaruh nyata (p&gt;0,05). Berdasarkan hasil analisis<br>perlakuan terbaik dengan nilai hasil pembobotan 0,75 adalah proporsi 20% tepung ubi<br>jalar ungu:80% daging sapi. Kadar air perlakuan terbaik sebesar 61,05±0,63%, kadar lemak<br>19,29±0,15, kecerahan 36,83±1,45, kemerahan 1,86±0,66, kekuningan 7,09±0,32, uji<br>organoleptik (warna 2,95, rasa 2,65 , aroma 2,1, dan tekstur 2,95) dengan kisaran agak<br>tidak suka hingga biasa.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/21 Karakteristik Sensori Yogurt dengan Penambahan Serbuk Kayu Manis 2024-02-27T05:15:03+00:00 Laily Nur Afifah ana.khiftiyah@gmail.com Imam Ma'ruf ana.khiftiyah@gmail.com Muhammad Ali Shodiqin ana.khiftiyah@gmail.com Fatin Nur Azimah ana.khiftiyah@gmail.com Hawa Auliya Rofendi ana.khiftiyah@gmail.com Ana Mariatul Khiftiyah ana.khiftiyah@gmail.com Dyah Ayu Sri Hartanti ana.khiftiyah@gmail.com Yessita Puspaningrum ana.khiftiyah@gmail.com Nurul Aini ana.khiftiyah@gmail.com Miftachul Chusnah ana.khiftiyah@gmail.com Anggi Indah Yuliana ana.khiftiyah@gmail.com <p>Yogurt merupakan produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi. Penelitian<br>ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sensori yogurt dengan penambahan serbuk<br>kayu manis. Karakteristik sensori yang diamati meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur.<br>Yogurt dibuat dengan empat konsentrasi kayu manis, yaitu 0%; 0,25%; 0,50%; dan 0,75%.<br>Hasil dari karakterisasi yogurt yang telah ditambahkan serbuk kayu manis menunjukkan<br>bahwa rasa yang dihasilkan pada yogurt rasa asam, sedikit manis, dan sepet, sedangkan<br>tekstur yang dihasilkan menjadi lebih kental. Uji hedonik yogurt menunjukkan panelis<br>menyukai yogurt tanpa penambahan kayu manis, namun yogurt dengan kayu manis<br>0,75% memiliki nilai yang mendekati yogurt tanpa penambahan kayu manis yaitu 4. Hasil<br>penelitian ini menunjukkan bahwa kayu manis berpotensi menjadi campuran dalam<br>variasi yogurt, namun perlu penelitian lebih lanjut terkait konsentrasi terbaik yang disukai<br>oleh konsumen.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/20 Peningkatan Kualitas dan Keamanan Jus Buah dengan Menggunakan Teknologi Termosonikasi 2024-02-27T04:57:14+00:00 Muhammad Rayhan Haqiqi riskiayua.tp@upnjatim.ac.id Riski Ayu Anggreini riskiayua.tp@upnjatim.ac.id <p>Kualitas dan aspek keamanan jus buah mempengaruhi nilai jual kepada konsumen. Proses<br>pengolahan mempengaruhi kualitas dan keamanan jus buah. Thermosonikasi dapat<br>menggantikan proses pasteurisasi konvensional serta dapat meningkatkan kualitas produk.<br>Penggunaan ultrasonik dengan panas memiliki optimasi yang jelas dan mempengaruhi<br>kualitas jus buah. Jus buah yang dibuat menggunakan termosonikasi mengalami<br>peningkatkan rendemen dan tingkat inaktivasi enzim membuat warna jus menjadi lebih<br>cerah.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/19 Pengembangan Minuman Ready-to-Drink Kulit Buah Naga Merah dan Kulit Salak dengan Pemanis Stevia 2024-02-27T04:57:19+00:00 Sellyna Wahyu Amelia riskiayua.tp@upnjatim.ac.id Riski Ayu Anggreini riskiayua.tp@upnjatim.ac.id <p>Pengolahan buah naga dan salak memberikan hasil samping berupa kulit buah yang<br>berpotensi menjadi limbah. Alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah mengolah limbah<br>kulit buah naga dan salak tersebut menjadi sebuah produk berupa minuman ready-to-drink<br>fungsional yang tinggi antioksidan. Studi terkini menyatakan bahwa kulit buah naga merah<br>mengandung senyawa kimia yang menunjukkan potensi sebagai antioksidan. Selain itu,<br>pada kulit buah salak juga ditemukan kandungan antioksidan yang tinggi dan adanya asam<br>galat, asam linoelaidat, asam palmitat, αtokoferol, dan asam sterik yang dapat<br>berkontribusi terhadap aktivitas penghambatan αglukosidase. Penelitian terdahulu juga<br>menyatakan bahwa daun stevia mengandung steviosida yang meningkatkan kadar insulin<br>dengan memengaruhi sel β pankreas dan menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini<br>bertujuan untuk mereview manfaat gabungan kulit buah naga merah, kulit buah salak, dan<br>stevia sebagai minuman fungsional ready-to-drink tinggi antioksidan.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/18 KAJIAN PUSTAKA: PERBANDINGAN METODE FERMENTASI SEMI KARBONIK MASERASI DAN KARBONIK MASERASI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN SENSORIS KOPI ARABICA 2024-02-27T04:51:01+00:00 Muhamad Ibnu Hanif ibnuhanif345@student.ub.ac.id Jaya Mahar Maligan ibnuhanif345@student.ub.ac.id <p>Kopi adalah salah satu komoditas perkebunan yang memiliki daya tarik serta nilai jual<br>yang cukup tinggi. Pengolahan pasca panen pada kopi sangat berpengaruh untuk<br>menghasilkan mutu kopi yang diinginkan. Dari berbagai fase proses pengolahan pacsa<br>panen yang ada, fermentasi merupakan salah proses yang memegang peranan utama<br>dalam menciptakan kualitas kopi. Fermentasi anaerob dapat dilakukan dengan dua<br>metode, aitu metode semi-karbonik maserasi dan metode karbonik maserasi. Metode<br>yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode literature review pada berbagai<br>literasi yang memiliki keterkaitan terhadap judul. Kadar air kopi hasil fermentasi metode<br>semi karbonik dan kopi yang difermentasi dengan metode karbonik maserasi adalah<br>5,37% dan 4,54%. Nilai pH pada pada kopi hasil fermentasi dengan metode semi karbonik<br>maserasi dan kopi fermentasi dengan karbonik maserasi adalah 6,1 dan 5,7. Kadar kafein<br>pada kopi hasil fermentasi metode semi karbonik maserasi dan kopi hasil fermentasi<br>dengan metode karbonik maserasi adalah sebesar 0,98 % dan 1,33 %. Atribut sensoris<br>kopi hasil fermentasi metode karbonik maserasi lebih disukai dibandingkan dengan kopi<br>hasil fermentasi metode semi karbonik maserasi.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/17 Kajian Identifikasi Mikroorganisme pada Fermentasi Kopi Arabika Study of the Identification Microorganism in Arabica Coffee Fermentation 2024-02-27T04:50:55+00:00 Jenita Nabila Nahda jenitanabila15@student.ub.ac.id Jaya Mahar Maligan jenitanabila15@student.ub.ac.id <p>Pendahuluan: Kopi merupakan salah satu minuman paling diminati karena rasanya yang<br>unik. Indoneisa tercatat sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia pada tahun<br>2022/2023 sebanyak 11,85 juta kantong. Ada dua jenis tanaman kopi yang sangat dikenal<br>yaitu Arabica (Coffea arabica Linn) dan kopi Robusta (Coffea canephora Pierre). Untuk<br>mendapatkan hasil pengolahan biji kopi yang baik erat sekali hubungannya dengan jenis<br>kopi, tinggi tempat penanaman dan cara pengolahan yang dilakukan. Dalam proses<br>pengolahannya tentu ada peranan mikroorganisme yang ikut merombak senyawa aktif di<br>dalamnya baik itu berupa khamir, kapang dan bakteri. Tujuan: Mengetahui jenis<br>Mikroorganisme yang tumbuh pada fermentasi kopi Arabika. Metode: Kajian pustaka<br>melalui beberapa jurnal yang relevan dan yang pernah dilakukan uji serupa. Hasil: Ada<br>beberapa jenis mikroorganisme yang tumbuh diantaranya kapang berupa Aspergillus sp.<br>Penicillium sp. dan Trichoderma sp. Bakteri selulotik, BAL dan khamir berupa<br>Saccharomyces sp. Jenis mikroorganisme ini bergantung pada jenis proses, lama fermentasi<br>dan jenis kopi. Selain itu selama proses fermentasi terjadi peningkatan kualitas kopi dimana<br>menghasilkan alkohol dan asam organik sehingga memberikan aroma dan rasa untuk<br>produksi kopi yang berkualitas.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/16 Kajian Potensi Buah Naga Merah sebagai Bahan Baku Bubuk Sinbiotik dalam Upaya Pengembangan Pangan Fungsional 2024-02-27T04:44:36+00:00 Esa Firdausa esa.frds12@gmail.com Jaya Mahar Maligan esa.frds12@gmail.com <p>Pendahuluan: Buah naga merah beberapa tahun terakhir menjadi populer di kalangan<br>masyarakat karena kandungannya yang kaya antioksidan, serat, serta vitamin dan<br>mineral. Serat dalam buah naga yang berupa FOS memiliki potensi sebagai prebiotik.<br>Beberapa tahun terakhir, sinbiotik non-dairy mulai diminati masyarakat dimana<br>kandungan prebiotik dalam suatu komoditas dilakukan fermentasi menggunakan<br>probiotik sehingga bersinergi menghasilkan sinbiotik. Tujuan: Mengetahui karakteristik<br>buah naga merah dan potensinya untuk dikembangkan menjadi produk bubuk sinbiotik.<br>Metode: Kajian pustaka dilakukan dengan pencarian literatur menggunakan Google<br>Scholar dengan kata kunci spesifik diantaranya “synbiotic powder”, “fruit”,<br>“fructooligosaccharides”, “lactobacillus” pada jurnal nasional maupun internasional. Hasil:<br>FOS yang terkandung dalam buah naga merah dapat dipecah oleh BAL menjadi SCFA yang<br>memiliki berbagai manfaat bagi saluran pencernaan. Sebagai peningkatan daya simpan,<br>sinbiotik juga dapat diolah lebih lanjut hingga menjadi bentuk bubuk. Bubuk sinbiotik yang<br>memiliki kadar air rendah dan berbentuk padatan akan memiliki umur simpan yang lebih<br>panjang serta lebih mudah untuk disimpan. Proses pembuatan bubuk sinbiotik dapat<br>dilakukan diantaranya menggunakan metode freeze-drying maupun spray-drying.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/15 Introduksi Teknologi Pulping dalam Proses Pascapanen Kopi Metode Honey di UKM Alir Coffee Kabupaten Malang 2024-02-27T04:45:26+00:00 Onky Audika Ferasta jm.maligan@gmail.com Herlina Puspitaningrum jm.maligan@gmail.com Jaya Mahar Maligan jm.maligan@gmail.com <p>Kegiatan introduksi teknologi pulping (pengupasan kulit kopi basah) dilakukan di UKM Alir<br>Coffee yang berada di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Tujuan utama kegiatan ini<br>adalah membantu UKM dalam upaya diversifikasi metode pascapanen kopi dengan metode<br>honey, karena selama ini UKM masih mempunyai keterbatasan karena belum mempunyai<br>mesin pulper. Proses pulping dilakukan pada dua jenis kopi, yaitu Robusta Arjuno dan<br>Robusta Gunung Malang dan dilanjutkan dengan metode honey sampai akhirnya kopi<br>dijemur dan disangrai. Hasil pengujian citarasa dengan metode cupping test menunjukkan<br>skor total Robusta Arjuno dan Gunung Malang yang di proses menggunakan metode Honey<br>adalah 84.16 dan 83.42 (kategori kopi specialty)</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/14 KAJIAN PUSTAKA: PEMANFAATAN RAGI TAPE TERHADAP FERMENTASI KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DAN ROBUSTA (Coffea canephora) 2024-02-27T04:39:15+00:00 Angela Calista angelacalista@student.ub.ac.id Jaya Mahar Maligan angelacalista@student.ub.ac.id <p>Kopi merupakan komoditas perkebunan yang banyak di produksi dan di konsumsi di<br>Indonesia. Dimana, hal tersebut dibuktikan dengan kenaikan luas areal kebun kopi di<br>Indonesia dari tahun 2021 hingga tahun 2023. Varietas kopi yang terkenal dan banyak<br>diminati oleh masyarakat yaitu kopi robusta (Coffea caneaphora) dan kopi arabika (Coffea<br>arabica). Untuk memperoleh kopi dengan karakteristik optimal maka perlu memerhatikan<br>proses pengolahan kopi. Salah satu bentuk pengolahan ceri kopi yaitu dengan<br>menggunakan fermentasi. Fermentasi kopi dapat dilakukan dengan beberapa cara salah<br>satunya yaitu dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Salah satu metode<br>fermentasi kopi yang saat ini sedang dikembangkan yaitu fermentasi dengan menggunakan<br>ragi tape. Dimana, proses fermentasi menggunakan ragi tape dapat dilakukan dengan dua<br>metode yaitu solid state atau metode kering dan submerged atau metode basah. Penulisan<br>literatur review ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan terbaik dari fermentasi<br>menggunakan ragi tape terhadap kopi arabika dan robusta. Berdasarkan beberapa literatur<br>diperoleh hasil perlakuan terbaik dari fermentasi kopi dengan menggunakan ragi tape<br>bervariasi. Perlakuan terbaik yang diperoleh dari beberapa literatur yaitu lama waktu<br>fermentasi 12 jam, 20 jam, dan 48 jam dengan jumlah konsentrasi ragi 1% dan 5%.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/1 Kajian Pustaka: Teknologi Fermentasi Kopi Anaerobik dengan Metode Karbonik Maserasi 2024-02-27T03:00:25+00:00 M.Dafilah Haykal Faza dafilah.haykal@student.ub.ac.id Jaya Mahar Maligan dafilah.haykal@student.ub.ac.id <p>Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia dengan beragam<br>varietas kopi. Pengolahan Kopi di Indonesia umumnya masih mengandalkan teknologi<br>fermentasi semi karbonik yang bertujuan untuk menciptakan profil rasa kopi yang lebih<br>kompleks dan inovatif. Penelitian ini bertujuan menjelajahi prinsip dasar, manfaat, dan<br>potensi penerapan metode karbonik maserasi dalam fermentasi kopi anaerobik. Metode<br>yang digunakan Pendekatan kajian pustaka digunakan untuk mengumpulkan informasi<br>tentang metode karbonik maserasi dan penggunaannya dalam fermentasi kopi anaerobik.<br>Data dikumpulkan dari berbagai sumber literatur dan penelitian terkait. Proses fermentasi<br>kopi metode karbonik maserasi diinjeksi dengan CO2 dalam tabung yang menghasilkan<br>senyawa asam amino dan senyawa aromatic. Hasil kajian menunjukkan bahwa metode<br>karbonik maserasi dapat menghasilkan perubahan signifikan dalam profil rasa biji kopi<br>melalui fermentasi anaerobik yang dikendalikan. Kopi yang dihasilkan mengalami<br>peningkatan kualitas dilihat dari rasa, aroma dan warna. Perlu penelitian lanjutan untuk<br>memahami interaksi yang lebih dalam antara mikrobiota, senyawa kimia, dan faktor<br>lingkungan dalam fermentasi kopi anaerobik menggunakan metode karbonik maserasi.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/12 Kajian Literatur : Profiling Komponen Aroma Kopi Robusta 2024-02-27T04:33:55+00:00 Widya Permata Sari widyapermata28@student.ub.ac.id Wenny Bekti Sunarharum widyapermata28@student.ub.ac.id Jaya Mahar Maligan widyapermata28@student.ub.ac.id <p>Kopi Robusta (<em>Coffea canephora</em>) merupakan salah satu jenis kopi yang populer dan banyak<br>dihasilkan di seluruh dunia. Di Indonesia, kopi robusta menjadi komoditas unggulan yang<br>banyak dibudidayakan. Salah satu komponen yang menentukan kualitas kopi adalah<br>aromanya. Aroma merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi sensorik yang<br>berasal dari produk itu sendiri. Aroma kopi terkait erat dengan senyawa volatilnya, yang<br>melibatkan lebih dari 800 senyawa dengan berbagai gugus fungsi. Timbulnya aroma pada<br>kopi dihasilkan oleh senyawa kimia yang mudah menguap (volatil). Jenis kopi yang berbeda<br>memiliki profil aroma yang berbeda pula. Penulisan literature review ini bertujuan untuk<br>mengetahui profiling aroma yang terkandung dalam kopi robusta menggunakan metode<br>analisis GC-MS. Hasil review yang didapat menggunakan analisis GC-MS mengidentifikasi 10<br>kelompok senyawa aroma, yaitu aldehyde, ketone, phenol, pyrazin, acid, furan, ester,<br>alcohol, hydrocarbon, dan pyrrole. Biji kopi robusta sangrai kaya akan aroma kacang namun<br>menunjukkan intensitas karamel dan coklat yang lebih kuat karena senyawa yang umumnya<br>mendominasi adalah senyawa golongan aldehid dan keton.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/11 KAJIAN PUSTAKA: KARAKTERISTIK KOPI BUBUK ROBUSTA (Coffea canephora) DAN ARABIKA (Coffea arabica) HASIL FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI TAPE 2024-02-27T04:33:49+00:00 Khansa Khaerunnisa Danli khaerunnisdnli@student.ub.ac.id Jaya Mahar Maligan khaerunnisdnli@student.ub.ac.id <p>Kopi merupakan salah satu jenis komoditas sub sektor perkebunan yang banyak digemari<br>oleh masyarakat. Di kalangan masyarakat, varietas kopi yang banyak dikonsumsi yaitu<br>kopi robusta (Coffea canephora) dan kopi arabika (Coffea arabica). Produksi kopi di<br>Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan mengakibatkan perlu adanya inovasi<br>dan pengembangan pascapanen kopi agar dapat mengurangi adanya hasil produk rusak<br>dan penyusutan, eskalasi rendemen kopi yang dihasilkan serta menjaga dan memperbaiki<br>kualitas kopi. Dalam proses menciptakan hasil kopi terbaik, salah satu proses pasca panen<br>yang dibutuhkan yaitu proses fermentasi. Salah Penambahan starter komersial ragi tape<br>sebagai bantuan pada proses fermentasi kopi berfungsi untuk mengoptimalkan proses<br>fermentasi dan dapat menghasilkan cita rasa khas dan dominan. Variasi jumlah<br>konsentrasi kultur ragi dan lama proses fermentasi menghasilkan produk kopi yang<br>berbeda. Berdasarkan hasil review didapatkan perbedaan karakteristik kadar air, pH, dan<br>kadar kafein kopi arabika dan robusta hasil fermentasi dengan penambahan kultur<br>Saccharomyces cerevisiae pada ragi tape.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/10 Kajian Pustaka: Pengaruh Teknik Penyeduhan Terhadap Atribut Sensori Kopi Arabika 2024-02-27T04:26:48+00:00 Anggia Febri Valentina febriaa170@student.ub.ac.id Jaya Mahar Maligan febriaa170@student.ub.ac.id <p>Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang paling banyak ditemui di Indonesia.<br>Kopi sendiri terdiri atas beberapa jenis diantaranya arabika, robusta, dan liberika. Jenis kopi<br>yang umum ditemui di Indonesia adalah robusta dan arabika. Masing – masing jenis kopi<br>memiliki cita rasa yang berbeda bergantung pada kondisi alam penanamannya. Selain<br>kondisi alam, citarasa kopi juga dipengaruhi oleh metode pengolahan, penyangraian dan<br>penyeduhan. Penyeduhan kopi terdiri dari dua metode yaitu manual brew dan espresso.<br>Penyeduhan dengan metode manual brew dilakukan tanpa mesin seperti aeropress,<br>frenchpress, V60 dan lain – lain. Dengan metode penyeduhan yang sesuai dapat dihasilkan<br>seduhan kopi dengan cita rasa terbaik. Pada penelitian yang telah dilakukan ditemukan<br>pada kopi arabika teknik seduhan yang terbaik adalah aeropress setelah dikakukan<br>pengujian menggunakan cupping test. Tekanan yang diberikan pada teknik aeropress<br>mampu membuat ekstraksi kopi menjadi lebih optimal.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/8 Penerapan HACCP dan GMP Pada Proses Pengalengan Rajungan Pasteurisasi di PT XYZ 2024-02-27T03:56:04+00:00 Amanda Dewi Safitri safitriamanda9@gmail.com Dalilah Edenya Zata Yumni safitriamanda9@gmail.com Yushinta Aristina Sanjaya safitriamanda9@gmail.com <p>Pengalengan merupakan salah satu metode pengolahan dan pengawetan ikan secara<br>modern dikemas secara hermetis dan dipanaskan. Penelitian ini bertujuan untuk<br>mengetahui penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical<br>Control Point (HACCP) pada tahap proses pengalengan rajungan pasteurisasi. Metode ini<br>dilakukan dengan survei dan observasi langsung mengikuti kegiatan proses pengalengan<br>selama satu bulan. Tahapan proses pengalengan yang termasuk CCP meliputi penerimaan<br>bahan baku, pendeteksian logam, pemeriksaan kaleng, penutupan kaleng, dan<br>pasteurisasi. Penerapan GMP di PT XYZ tidak memiliki penyimpangan mayor dan kritis<br>karena telah menerapkan SOP dengan baik.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/7 Identifikasi Sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) di Industri Kue Nastar, Sidoarjo, Indonesia 2024-02-27T03:58:43+00:00 Stefanus Rosano Darmawan erwanadi.tk@upnjatim.ac.id Anugerah Dany Priyanto erwanadi.tk@upnjatim.ac.id Fathan Aanan erwanadi.tk@upnjatim.ac.id Hanif Arya Saifullah erwanadi.tk@upnjatim.ac.id Naufal Athallah Putra erwanadi.tk@upnjatim.ac.id AR Yelfia Sunarti erwanadi.tk@upnjatim.ac.id Erwan Adi Saputro erwanadi.tk@upnjatim.ac.id <p>Nastar adalah salah satu makanan yang paling dikenal untuk acara khusus di Indonesia.<br>Untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan, diperlukan analisis untuk mengidentifikasi<br>bahaya selama proses produksi. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya selama<br>proses produksi Kue Nastar dan memberikan rekomendasi untuk mengembangkan sistem<br>HACCP. Tahapan produksi Kue Nastar dimulai dari persiapan bahan, pembuatan selai,<br>pembuatan adonan, pemanggangan, dan pengemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah<br>untuk mengidentifikasi proses pembuatan kue nastar di area Kota Sidoarjo berdasarkan<br>HACCP dengan analisis deskriptif. Selain itu, dilakukan analisis bahaya industri dan<br>program yang digunakan dalam industri serta mengidentifikasi Titik Kendali Kritis (Critical<br>Control Points) berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian<br>menunjukkan bahwa industri ini kurang memiliki program yang komprehensif untuk<br>mengatasi kontaminasi (hama, alergi, bahaya biologis). Industri ini mematuhi sekitar 60%<br>dari prinsip HACCP karena hanya mencapai 14 dari 23 program yang diperlukan. industri<br>tersebut telah memenuhi standar minimal HACCP tetapi masih ada beberapa hal yang<br>perlu diperbaiki.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/6 Aplikasi Edible Coating dari Kitosan dan Kunyit sebagai Antimikroba terhadap Komoditas Ikan 2024-02-27T03:38:46+00:00 Erica Anugrah Prasasty riskiayua.tp@upnjatim.ac.id Riski Ayu Anggreini riskiayua.tp@upnjatim.ac.id <p>Indonesia termasuk negara penghasil ikan terbesar di dunia, hal ini berkaitan dengan<br>luasnya perairan di Indonesia. Namun Ikan merupakan produk pangan yang mudah<br>mengalami kebusukan akibat aktivitas mikroba. Permasalahan tersebut dapat merugikan<br>industri perikanan. Ikan mengandung banyak nutrisi serta memiliki kadar air dan Aw yang<br>tinggi pula sehingga cocok dijadikan media pertumbuhan mikroba. Salah satu upaya yang<br>dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan pada komoditas ikan adalah<br>dengan mengaplikasikan kemasan, salah satunya yaitu edible coating. Edible coating<br>kitosan cocok digunakan sebagai bahan edible coating pada ikan. Untuk meningkatkan<br>fungsi dari edible coating berbasis kitosan perlu ditambahkan bahan lain yang bersifat<br>antimikroba yang bersifat alami seperti kunyit. Kandungan lisozim pada kitosan dan<br>kandungan kurkumin pada kunyit berperan sebagai antimikroba. Beberapa penelitian<br>membuktikan bahwa kitosan dan kunyit dapat menghambat aktivitas bakteri sehingga<br>umur simpan bahan pangan dapat bertahan lebih lama. Mekanisme kitosan dalam<br>menghambat bakteri adalah dengan melakukan pemblokiran aliran nutrien pada bakteri.<br>Parameter yang akan yang digunakan dalam jurnal ini meliputi nilai TPC, kadar air, dan<br>umur simpan. Edible coating dari kitosan dan kunyit mampu berperan sebagai antimkroba<br>pada komodita ikan.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/5 PENGARUH PENAMBAHAN SARI BUAH BLACK MULBERRY DAN BUBUR TAPE SINGKONG TERHADAP KARAKTERISTIK ES KRIM 2024-02-27T03:41:52+00:00 Asep Dedy Sutrisno sister.asepdedysutrisno@unpas.ac.id Jaka Rukmana sister.asepdedysutrisno@unpas.ac.id Yusman Taufik sister.asepdedysutrisno@unpas.ac.id M. Aryo Ar Ridho sister.asepdedysutrisno@unpas.ac.id Jingga Surya Pratama sister.asepdedysutrisno@unpas.ac.id <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sari buah<br>black mulberry (Morus nigra L.) dan penambahan bubur tape singkong terhadap<br>karakteristik es krim. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola<br>faktorial 3x3 dengan 3 kali ulangan. Rancangan perlakuan yang dilakukan terdiri dari dua<br>faktor yaitu, penambahan sari buah black mulberry (Morus nigra L.) (A) yaitu a1 (5%), a2<br>(10%), a3 (15%), dan penambahan bubur tape singkong (B) yaitu b1 (5%), b2 (10%), dan<br>b3 (15 %) sehingga diperoleh 27 perlakuan. Respon yang diuji terdiri dari respon kimia,<br>fisik, dan organoleptik. Respon kimia terdiri dari analisis kadar vitamin C, gula total, dan<br>serat kasar. Respon fisik terdiri dari analisis overrun dan waktu leleh. Respon organoleptik<br>terdiri dari warna, rasa, tekstur, dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan penambahan<br>sari buah black mulberry (Morus nigra L.) berpengaruh terhadap kadar vitamin C, gula<br>total, serat kasar, overrun, waktu leleh, warna, rasa, tekstur, dan aroma. Penambahan<br>bubur tape singkong berpengaruh terhadap kadar vitamin C, gula total, serat kasar,<br>overrun, waktu leleh, warna, rasa, tekstur, dan aroma. Interaksi antara penambahan sari<br>buah black mulberry (Morus nigra L.) dan penambahan bubur tape singkong<br>berpengaruh terhadap waktu leleh, rasa, tekstur, dan aroma.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/4 Wedang Uwuh: Tinjauan Komprehensif tentang Potensi Antioksidan dan Efek Kesehatan untuk Meningkatkan Metabolisme Diabetes 2024-02-27T03:29:21+00:00 Firstly Khansa Nadhira Shakty riskiayua.tp@upnjatim.ac.id Riski Ayu Anggreini riskiayua.tp@upnjatim.ac.id <p>Wedang uwuh menjadi salah satu minuman tradisional khas Yogyakarta yang dilaporkan<br>memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena terbuat dari kombinasi rempah seperti jahe,<br>kayu secang, kayu manis, cengkeh, kapulaga, serai, dan pala. Aktivitas antioksidan<br>berkorelasi positif dengan aktivitas inhibisi enzim α-amilase. Tinjauan ini bertujuan untuk<br>memberikan informasi yang komprehensif dan terbaru, serta diskusi kritis tentang: (i)<br>komposisi rempah-rempah wedang uwuh; (ii) komponen fitokimia yang terkandung pada<br>komponen rempah wedang uwuh dan aktivitas biologisnya; (iii) potensi kandungan<br>wedang uwuh yang dapat membantu metabolisme diabetes. Senyawa polifenol dan<br>flavonoid yang terkandung dalam setiap rempah wedang uwuh berkorelasi positif<br>terhadap aktivitas perbaikan metabolisme diabetes yang dapat diukur dengan nilai IC50.<br>Literatur ilmiah ini masih memiliki kekurangan studi tentang senyawa antioksidan spesifik<br>yang berperan terhadap perbaikan metabolisme diabetes.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan https://sntp.upnjatim.ac.id/index.php/sntp/article/view/3 Karakteristik Organoleptik dan Kimia Snack bar Tepung Beras Merah dengan Penambahan Pangan Lokal sebagai Makanan Fungsional Kaya Serat 2024-02-27T03:26:29+00:00 Adella Farah Diana riskiayua.tp@upnjatim.ac.id Riski Ayu Anggreini riskiayua.tp@upnjatim.ac.id <p>Sebagian besar penduduk Indonesia memiliki tingkat konsumsi asupan serat yang rendah sedangkan kebutuhan serat bagi tubuh sangat penting sehingga dibutuhkan suatu upaya pengembangan produk snack bar untuk meningkatkan jumlah asupan serat. Tepung beras merah yang tinggi serat dan nutrisi dapat menggantikan terigu dalam pembuatan snack bar. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh formulasi tepung beras merah dengan penambahan bahan pangan lokal terhadap karakteristik organoleptik dan kimia snack bar sebagai alternatif makanan fungsional kaya serat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang mengidentifikasi dan mengumpulkan data dari jurnal yang berkaitan dengan topik dan tema. Jurnal dikaji terlebih dahulu dengan di skrining dan diseleksi kemudian data diolah dan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil review menunjukkan bahwa perbandingan formulasi terbaik pada snack bar berbasis tepung beras merah dan bahan pangan lokal seperti labu kuning, edamame, jagung dan kacang merah adalah 50:50 dan 60:40 yang berpengaruh nyata terhadap karakteristik organoleptik warna, rasa, aroma, tekstur, dan karakteristik kimia kadar air, abu, karbohidrat, protein, lemak, dan serat kasar.</p> 2024-02-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan